GELORA SEMNAS DAN MUSWIL JAWA – MADURA IV IMABSII

Malang, 25 Februari 2015, acara seminar nasional dan musyawarah wilayah Jawa – Madura IV IMABSII (Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia se- Indonesia) yang bertema “Merajut Mental Bangsa dengan Benang Bahasa dan Sastra Indonesia” ini diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat yang selalu haus akan ilmu pendidikan. Mulai dari mahasiswa, dosen, dan profesor berderet rapi saat mengisi daftar hadir. Adapun susunan acara pokoknya yaitu seminar nasional oleh tiga pemateri diantaranya, Prof. Budi Darma, Ph.D, KH. Agus Sunyoto, dan Dr. Ali Mustofa. Kemudian, acara dilanjutkan oleh presentasi prosiding bagi yang mengirimkan makalah. 
Sungguh menakjubkan, acara ini dibuka dengan sebuah tarian tradisional Grebek Jawa yang mengiringi langkah pemateri dan beberapa wakil organisasi Universitas Kanjuruhan Malang dimulai dari rektor (diwakilkan) sampai kepala prodi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Tidak kalah mengharukan, gemuruh terdengar dari lantunan lagu Indonesia Raya dan Mars IMABSII yang dinyanyikan secara serentak dan semangat luar biasa ditambah kepalan tangan di dada dari peserta yang hadir membuat suasana semakin terasa bergelora. Hingga akhirnya, acara pokok pertama dimulai. 
Seminar nasional diawali oleh pemateri, KH. Agus Sunyoto yang menyampaikan gagasannya tentang “Sastra Dedaktik dan Pembangunan Moral Bangsa”. Kemudian, dilanjutkan oleh pemateri kedua Prof. Budi Darma, Ph.D, yang menyampaikan gagasan sangat menarik dengan judul “Sastra: Dinamika Identitas Bangsa”. Lelaki yang kini berumur 70 tahun lebih itu mengungkapkan satu hal yang sangat menarik yaitu, “ada sikap mental kita (rakyat Indonesia) yang suka dijajah”. Hal itu juga senada dengan perkataan beliau selanjutnya bahwa “orang-orang Asia, bekas jajahan orang-orang kulit putih menderita penyakit suka meniru”. Dan, dilanjutkan oleh pemateri terakhir, Dr. Ali Mustofa dengan ide cemerlang yang berbunyi “Suka atau Tidak, Sastra Harus Memihak!”, artinya mau tidak mau sastra itu harus memihak agar diterima oleh dunia. Tapi sayang, waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 WIB yang menandakan bahwa pertemuan ilmiah ini harus segera berakhir, mengingat perut juga sudah mulai mengeluh dan mata sudah tidak bisa melihat dengan jelas akibat mengantuk."

Comments

Popular posts from this blog

Festival Teater IV "Sekawan Teateran" SMA-SMK-MA Sederajat Se-Jawa Timur